Pertama kali masuk memang menjadi beban bagi saya, apakah
saya dapat menuntaskan masa SMK ini dengan baik atau gagal di tengah jalan
dengan melihat sejumlah peraturan yang cukup ketat. Saya takut karena saya
sadar, saya orang nya tidak disiplin, saya mencoba dan berusaha mengikuti semua
peraturan, toh semua peraturan itu pasti akan membuat saya menjadi orang yang
hebat nantinya, dan pada akhirnya memang saya merasakann manfaat yang sangat
besar ,seperti nya semua kedisiplinan itu sudah menjadi kebiasaan. Untuk saya
dan akan membentuk karakter saya yang pada akhirnya juga akan menentukan nasib
saya.
Smk mikael tak terlepaslah dari workshop nya, saya
merasakan banyak suka duka di workshop smk mikael, seperti anak smk kebanyakan
praktek itu seperti istirahat dari sejumlah pelajaran yang membuat
"ngelu" kepala. Kita dapat rehat sejenak dari buku buku dari soal
soal mengarang indah sampai mendengar ceramah guru yang membuat ngantuk. Tetapi
praktek inilah yang membuat ciri khas SMK mikael. Kami benar benar merasakan
kompetensi yang di berikan mulai dari seperti apa capeknya ngikir seharian berdiri
seharian bahkan lapar seharian karna saat istirahat tidak bawa uang jajan.
Tetapi semua itulah yang membuat saya atau kami menjadi orang yang memiliki
daya juang tinggi. Masuk pagi pulang malam pun sudah menjadi bagian dari hidup
kami. Kelas 1 mungkin saat yang paling tidak menyenangkan karna kebanyakan
praktek bengkel menggunakan tenaga kita atau manual. Mungkin karna proses
transisi dari smp ke SMK, kelas 1 ini masa yang sulit untuk beradaptasi dengan
bahasa teknik yang semula belum saya mengerti.
Kelas 2 lebih santai karna kita
sudah menggunakan mesin mesin konvensional dan memahami seluk beluk tentang
pemrograman CNC. Pelajaran CNC inilah yang ahirnya dapat membawa saya dan teman
teman saya sampai berlomba di UGM. Sehingga saya sudah dapat beradaptasi dengan situasi
teknik yang ada di bengkel. Kelas 3 hanya melatih kita untuk lebih konsisten
dalam membuat benda produksi yang memiliki harga jual tinggi. Menggunakan mesin
konvensional maupun CNC, Disini kita di tuntut untuk bekerja dengan
produktifitas yang tinggi. Tetapi 2 tahun itu di tentukan dengan 2 hari, yaitu
UPP. Saat menegangkan mungkin saat UPP (ujian praktik produktif) . UPP kelas 3
untuk kompetensi bubut dan Milling. Saya benar benar bisa merasakan waktu satu
setengah jam terasa 15 menit saja. Karna saat mengerjakan banyak tuntutan yang
membuat adrenalin memuncak. Tetapi saya bisa menjalaninya dan saya membuktikan
bahwa saya mampu bersekolah disini hingga tuntas .
Seperti menginstal sebuah software komputer, saat ini
posisi saya sudah 90 %. Saya sudah menentukan tujuan saya, saya sudah memasukan
directory penyimpanan, saya sudah terus "next" untuk menuju finish.
Yang harus saya lakukan adalah menjaga komputer itu, dalam artian saya tidak
boleh lengah harus fokus sampai saya lulus dan siap berada di masyarakat nanti.
Cita cita saya nanti Ingin membangun sebuah perusahaan di bidang teknik. Dengan
bekal yang di berikan ini dan nantinya juga saya akan melanjutkan study, saya
hanya dapat berusaha dan yakin kalau saya bisa.
"Tiap Hari Latih Diri, Pantang Mundur Terus Maju"
"Ad Maijorem Dei Gloriam"
Terimakasih yang paling Mulia kepada Tuhan Yang Maha Esa
Terimakasih kepada Orang tua yang dengan tulus hati
membiayai saya dengan keringat yang tiada henti mengalir,
Terimakasih kepada guru guru yang mendampingi saya hingga
lulus nanti,
Terimakasih teman teman yang bersama dengan saya
menjalani suka duka bersekolah di SMK tercinta,
Terima kasih kepada siapapun yang terlibat dalam semua
hal yang menunjang saya di smk Mikael ini
0 komentar:
Posting Komentar